hari-hari makin berlalu
dan aku masih saja menunggu
dalam beku aku melamunkan dirimu
hanya memberi sakit hatiku.
waktu-demi waktu berjalan perlahan
dan aku terus saja menahan perasaan
dalam sepi aku teriakkan kepedihan
semua tak pernah bisa berhenti berjalan.
aku sudah mati
menunggumu sudah tak berarti
namun mengapa aku masih di sini?
semestinya dirimu yang rasakan ini.
setiap tetes air mata membasahi
hatiku yang kehilangan asa untuk mengerti
semua sudah mati untuk terhenti
dalam waktu yang mulai beku menangisi hati.
perasaan ini hanya sendiri
menusuk-nusuk kepedihan dalam batin ini
semestinya dirimu yang menangisi hati
dan akan aku tusukan juga luka itu hingga dirimu mampu mengerti.
Friday, December 26, 2008
Semestinya Kamu
presented by Ni Kadek Dianita di Friday, December 26, 2008
Label: muak
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comment:
Post a Comment